Pembicara : Eduard Tjahjadi,Dipl.Ing
Pada Kamis, 8 Oktober 2015 dalam kelas Kapita
Selekta kami mendapatkan kesempatan untuk memperoleh ilmu dari Eduard Tjahjadi,Dipl.Ing. Beliau merupakan dosen tetap program studi
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara. Tema yang disampaikan beliau adalah mengenai
simbol dan arsitektur.
Simbol
merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah
berlangsung disemua kebudayaan sepanjang waktu, mencerminkan
intelektualitas, emosi dan spririt manusia, memungkinkan terjadinya sebagian
besar hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun verbal, gambar
ataupun isyarat merupakan bahasa universal lintas budaya dan zaman.
(David Fontana, The Secreat Language
of Symbols, A Visual Key to
Symbols and Their Meanings. Chronicle Books, San Francisco, 1994)
Arsitektur sering dianggap sebagai karya seni,
simbol politik dan budaya. Dalam level mikro, arsitektur meliputi kegiatan
seperti desain
bangunan atau bangun bangunan, kompleks bangunan, desain furnitur). Dalam
tingkat makro meliputi kegiatan desain
perkotaan: kawasan, bagian kota, arsitektur lansekap).
Setiap tempat yang dibangun,
pasti memiliki filosofi tersendiri. Selain itu, mereka juga memiliki tujuan
tersendiri seperti misalnya, sebuah bangunan didirikan sehingga akan terus
diingat untuk generasi-generasi yang berikutnya. Dibalik bangunan itu sendiri,
pasti ada sebah sejarah yang ingin diceritakan kepada masyarakat.
Di Jakarta, kita mengenal
bangunan monument nasional (Monas). Monas dibangun dengan tujuan mengenang dan
melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945,
agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus.
Arc de
Triomphe
(Gapura Kemenangan) adalah
monumen berbentuk Pelengkung kemenangan di Paris yang berdiri di
tengah area Place de l'Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées. Bangunan ini dibangun atas
perintah Napoleon Bonaparte dengan tujuan untuk
menghormati jasa tentara kebesarannya.
Tāj
Mahal
adalah sebuah monumen
yang terletak di Agra,
India.
Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir,
sebagai sebuah makam untuk istrinya. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun
(1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya
dari arsitektur Mughal.
Bangunan ini adalah sebagai bukti rasa cinta kaisar kepada istrinya.
Setiap arsitektur yang dibangun,
memiliki arti tertentu. Suatu arsitektur merupakan suatu simbol yang mempunyai
makna tersendiri, baik kejayaan bahkan
keruntuhan. Arsitektur menciptakan sebuah simbol yang mencerminkan
intelektualitas, emosi, dan spirit manusia. Arsitektur digunakan sebagai simbol
(tanda) atau komunikasi. Simbol merupakan bahasa universal lintas budaya dan
jaman.
Menurut kelompok kami, arsitektur
dan simbol keduanya saling berkaitan. Arsitektur merupakan sebuah bangunan.
Bangunan yang didirikan itu adalah menjadi simbol terhadap sesuatu baik itu
sebuah momen kejayaan atau keruntuhan yang ingin terus dikenang bagi
generasi-generasi penerus di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar