Senin, 22 Februari 2016

Rabu, 11 November 2015

Photography Professional Didiet Anindita


Didiet Anindita adalah seorang photographer professional. Yang berpendidikan Sarjana Ekonomi. Memulai sebagai photographer dari 1984 sampai sekarang.


Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.

Foto Model dan fashion biasanya menyatukan sisi glamour si model dengan lekuk tubuh yang mempesona dengan keindahan produk yang ditawarkan. Model dibuat semenarik mungkin agar pembacanya dapat langsung tertarik untuk melihat produk. Bahkan tidak jarang foto model dan fashion seperti ini menggunakan model-model sexy dengan pakaian minim bahkan tidak mengenakan selembar kain apapun.

Tahap awal (ketika memotret)
Untuk menghasilkan foto yang bagus kita harus mengetahui  setting kamera yang kita gunakan. Tentunya dengan didukungnya  pencahayaan yang baik juga.


Berikut setting kamera yang perlu kita perhatikan yaitu:
ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture),  Speed Shutter Speed, dan White Exlance.
Dalam proses photography untuk hasil yang maksimal dan hasil yang memuaskan, untuk membuat 1 ( satu ) konsep photo memerlukan :
-          Klien
-          Penata gaya
-          Model
-          Make up artist
-          Copy writer
-          Produser
-          Video maker
-          Photography


Pembahasan didalam kelas :

Komposisi Frame & Point Of Interest
Salah satu tips komposisi dasar pada fotografi adalag framing, yakni dengan menempatkan subyek utama foto atau Point of Interest (POI) dalam posisi yang sedemikian rupa sehingga dikelilingi elemen lain dalam foto. Framing bisa dicapai salah satunya dengan menempatkan elemen foto yang jaraknya dekat dengan kamera sebagai latar depan (foreground) yang mengelilingi point of interest.

Tujuan lain dari Framing adalah untuk memberi konteks pada foto, karena frame disini seolah –olah berfungsi membatasi dan memberi pengantar bagi pemahaman kita pada lingkungan sekitar foto.

RULE OF THIRD ( 3 GARIS IMAJINASI )
Inti dari Rule of Thirds adalah garis bantu untuk membagi frame foto menjadi Sembilan bagian yang sama besar, dengan menarik dua garis sejajar pada horizon dan dua garis sejajar pada vertikal.

ZONE SYSTEM
Zone System adalah sebuah teknik fotografi untuk memoptimalkan exposure film. Pada dasarnya zone system yang temukan oleh Ansel Adam dan Fred Archer pada tahun 1841 bertujuan memberikan kepada fotografer metode yang sistematik untuk melihat hubungan langsung antara subyek langsung yang dilihat oleh mata dengan hasil yang akan diperoleh langsung antara visualisasi dengan  hasil cetak foto.


Depth of Field
Dalam pembahasan pak Didiet di dalam kelas, membahas tentang Depth of Field yang merupakan tingkat ketajaman sebuah photography. Apakah lebar atau sempit ?

Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.

Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.

Konsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.









Rabu, 21 Oktober 2015

LIPUTAN BERSPEKTIF PEMBERANTASAN KORUPSI


Jimmy silalahi merupakan salah satu Anggota Dewan Pers dari unsur pimpinan perusahaan pers. Sejak tahun 2003 menjadi Direktur Eksekutif Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), organisasi pertelevisian dengan jumlah anggota terbesar tempat bergabungnya puluhan perusahaan televisi lokal yang tersebar di berbagai daerah di tanah air. Saat ini menjadi Manager Usaha Bali TV (PT. Bali Ranadha Televisi) dan Direktur Eksekutif Indonesia Network. Dunia pers dan penyiaran telah digelutinya sejak tahun 1996, diawali sebagai kontributor di surat kabar Jawa Pos wilayah Kaltim, sekaligus penyiar Radio Universitas Mulawarman. Kemudian berlanjut di Radio Gema Nirwana FM, Radio Paras FM, Radio Smart FM Network. Ia juga menjadi presenter beberapa program talkshow di TVRI Nasional. Terlibat dalam Tim Nasional Migrasi Sistem Penyiaran Analog ke Digital Departemen Kominfo (2005-2006). Hingga sekarang masih aktif menjadi konsultan media dan kehumasan di sejumlah lembaga.

Adapun dilema persoalan jurnalis dalam pemberitaan korupsi yaitu kecepatan penyampaian berita vs kedalaman berita , kelugasan penulisan vs asas praduga tak bersalah, ruang privat vs ruang public, belum baca/paham kode etik jurnalistik. Analisa persoalan dari sejumlah pemberitaan korupsi Tidak berimbang, Tidak akurat, tidak melakukan verifikasi, Opini menghakimi, Mencampurkan fakta dan opini, Bahasa yang bombastis--kurang memperhatikan dan memperhitungkan dampak pemberitaan, Konflik kepentingan maksudnya adalah Keterangan sumber berbeda dengan yang dikutip dalam berita.

Contoh :

Gambar diatas menunjukkan adanya pemberitaan kasus korupsi yang dilakukan oleh Gubernur sumut bersama istrinya dengan melakukan penyuapan kepada majelis hakim dan panitera PTUN Medan berdasarkan hasil gelar perkara dari Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan KPK pada 9 Juli 2015. Hal ini disampaikan melalui media massa agar masyarakat dapat mengetahui informasi terkait kasus korupsi. Pers lah yang bertanggung jawab terhadap pemberitaan tersebut apakah harus dimuat atau tidak.

Rabu, 14 Oktober 2015

Simbol dan Arsitektur

" Simbol dan Arsitektur "

Pembicara : Eduard Tjahjadi,Dipl.Ing
 
Pada Kamis, 8 Oktober 2015 dalam kelas Kapita Selekta kami mendapatkan kesempatan untuk memperoleh ilmu dari Eduard Tjahjadi,Dipl.Ing.  Beliau merupakan dosen tetap program studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara.  Tema yang disampaikan beliau adalah mengenai simbol dan arsitektur.

Simbol merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan sesuatu yang telah berlangsung disemua kebudayaan sepanjang waktu,  mencerminkan intelektualitas, emosi dan spririt manusia, memungkinkan terjadinya sebagian besar hubungan komunikasi manusia dalam bentuk tertulis maupun verbal, gambar ataupun isyarat  merupakan bahasa universal lintas budaya dan zaman. (David Fontana, The Secreat Language of Symbols, A Visual Key to Symbols and Their Meanings. Chronicle Books, San Francisco, 1994)

Arsitektur sering dianggap sebagai karya seni, simbol politik dan budaya. Dalam level mikro, arsitektur meliputi kegiatan seperti desain bangunan atau bangun bangunan, kompleks bangunan, desain furnitur). Dalam tingkat makro meliputi kegiatan desain perkotaan: kawasan, bagian kota, arsitektur lansekap).

Setiap tempat yang dibangun, pasti memiliki filosofi tersendiri. Selain itu, mereka juga memiliki tujuan tersendiri seperti misalnya, sebuah bangunan didirikan sehingga akan terus diingat untuk generasi-generasi yang berikutnya. Dibalik bangunan itu sendiri, pasti ada sebah sejarah yang ingin diceritakan kepada masyarakat.

Di Jakarta, kita mengenal bangunan monument nasional (Monas). Monas dibangun dengan tujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus.
 

Arc de Triomphe (Gapura Kemenangan) adalah monumen berbentuk Pelengkung kemenangan di Paris yang berdiri di tengah area Place de l'Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées. Bangunan ini dibangun atas perintah Napoleon Bonaparte dengan tujuan untuk menghormati jasa tentara kebesarannya.
Image result for arc de triomphe


Tāj Mahal adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah makam untuk istrinya. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Bangunan ini adalah sebagai bukti rasa cinta kaisar kepada istrinya.

Setiap arsitektur yang dibangun, memiliki arti tertentu. Suatu arsitektur merupakan suatu simbol yang mempunyai makna tersendiri, baik  kejayaan bahkan keruntuhan. Arsitektur menciptakan sebuah simbol yang mencerminkan intelektualitas, emosi, dan spirit manusia. Arsitektur digunakan sebagai simbol (tanda) atau komunikasi. Simbol merupakan bahasa universal lintas budaya dan jaman.

Menurut kelompok kami, arsitektur dan simbol keduanya saling berkaitan. Arsitektur merupakan sebuah bangunan. Bangunan yang didirikan itu adalah menjadi simbol terhadap sesuatu baik itu sebuah momen kejayaan atau keruntuhan yang ingin terus dikenang bagi generasi-generasi penerus di masa mendatang.


Rabu, 07 Oktober 2015

KOMUNIKASI EFEKTIF, KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

KASUS:

RESOLUSI KONFLIK DI LINGKUNGAN PERKEBUNAN


Dr Ir  H. AMIRUDDIN SALEH, MSUNIVERSITAS TARUMANEGARAJakarta, 1 Oktober 2015


KOMUNIKASI = 
• Proses pengalihan informasi dan pemahaman melalui symbol-simbol umum

• Suatu proses dimana sebuah sumber mentransmisikan kepada penerima melalui beragam saluran
Tujuan Komunikasi : Memotivasi orang untuk ... BERTINDAK, BERUBAH MENGADOPSI, DAN MENCAPAI HASIL YANG DIKEHENDAKI.

Konsep dan Elemen Proses Komunikasi :

- Berkomunikasi perlu perencanaan dan strategi berbicara dan mendengar sekaligus bernegosiasi.
Konsepnya berasal daricommunicare” (bahasa Latin),  yang  berarti berpartisipasi atau memberitahukan; atau dari katacommunist,” yang berarti milik bersama yang memposisikan adanya Source dan Receiver.
     Karena itu, setiap kegiatan komunikasi akan mencakup alur pesan yang bersifat pemahaman (informative), persuasi (persuasive) dan tindakan (action).  Keberhasilan kegiatan komunikasi mensyaratkan  adanya suatu seni (art) mengalihkan informasi dan mengemas pesan dari Source ke Receiver melalui saluran komunikasi tertentu.
      Who Says What,  In Which Channel,  To Whom,  and With What Effect ?
KOMUNIKATOR   >   PESAN   >    MEDIA    >   KOMUNIKAN    >   DAMPAK
           Who                    What           Channel               Whom                  Effect

Kemampuan seseorang dalam menangkap/ menerima pesan dipengaruhi oleh:
¡Pemilihan pengungkapan (selective exposure): kecenderungan hanya memperhatikan pesan-pesan yang konsisten atau sesuai dengan kepentingannya.
¡Pemilihan perhatian (selective attention): kecenderungan hanya memperhatikan pesan-pesan yang menarik dan sensasional sesuai kebutuhannya.
¡Pemilihan persepsi (selective perception): kecenderungan hanya bersedia menginterpretasikan pesan-pesan yang konsisten atau sesuai dengan sikap dan keyakinannya.
¡Pemilihan ingatan (selective retention): kecenderungan hanya mau mengingat kembali pesan-pesan yang sesuai dengan sikap dan keyakinannya.

Keterampilan Komunikasi Nonverbal

      Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya yang memungkinkan seseorang berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4)
Studi menarik yang dilakukan Albert Mahrabian pada tahun 1971 menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vokal suara, dan 55% dari ekspresi wajah.

Contoh :
Anggukan kepala berarti Ya di AS tapi tidak di Bulgaria. Tanda OK dengan ibu jari berarti uang di Perancis, kurang bermanfaat di Jepang.

Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi dimana pesan disampaikan secara lisan atau tertulis dengan menggunakan bahasa. Komunikasi verbal tidak hanya menyangkut komunikasi lisan atau oral communication (berbicara dan mendengar), tetapi juga komunikasi tertulis atau written communication (menulis dan     membaca). 


Komunikasi yang Efektif

¡Persepsi
lKomunikator harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
¡Ketepatan
lSecara umum audiens mempunyai kerangka berpikir. Agar komunikasi mencapai sasaran, maka seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam kerangka pikir mereka.
¡Kredibilitas
lKomunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa para audiensnya adalah orang yang dapat dipercaya. Dan komunikator harus mempunyai keyakinan akan inti pesan yang akan disampaikan
¡Pengendalian
lReaksi audiens tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi
¡Keharmonisan
lKomunikator yang baik akan menjaga hubungan persahabatan yang baik dengan audiensnya.

Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu.
Komunikasi yang efektif akan membantu mengantisipasi masalah-masalah, membuat keputusan yang tepat, mengkoordinasikan        aliran kerja, mengawasi orang lain, dan mengembangkan hubungan-hubungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi yang efektif :
a.Kredibilitas dan daya tarik komunikator                          
b.Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan
c.Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan


Miscommunication
Dalam suatu proses komunikasi ada kecenderungan beberapa pesan tidak dapat dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan adanya 4 faktor penghambat komunikasi, yaitu:
Masalah dalam mengembangkan pesan
lKeraguan isi pesan, asing dengan situasi yang ada, pertentangan emosi, sulit mengekspresikan ide atau gagasan
Masalah dalam menyampaikan pesan
lterkait dengan sarana fisik untuk berkomunikasi
Masalah dalam menerima pesan
lAdanya persaingan antara penglihatan dan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu kurang terang, kondisi yang mengganggu konsentrasi audiensi
Masalah dalam menafsirkan pesan
lPerbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran, perbedaan reaksi emosional

  • Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan

Gangguan Teknis
Gangguan Semantik
Gangguan Psikologis
Rintangan fisik atau organik
Rintangan status
Rintangan kerangka pikir
Rintangan budaya.

Banyak sekali yang berhubungan dengan komunikasi yang efektif dan komunikasi massa serta opini publik.